-->
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Manajemen Produksi: Pengertian, Fungsi, Ruang Lingkup dan Aspek-Aspek

Pengertian Manajemen Produksi, Fungsi, Ruang Lingkup dan Aspek
Masmalven.com - Anda tentu sudah tidak asing lagi, yang namanya manajemen produk dalam dunia bisnis. Memang, istilah ini sudah sangat familiar bagi kalangan pebisnis. Namun, bagaimana dengan para pemula yang baru belajar tentang bisnis?

Jangan khawatir, sebab pada artikel ini akan membahas informasi lengkap terkait manajemen produksi. Mulai dari pengertian, fungsi, ruang lingkup dan aspek-aspeknya.

Pengertian Manajemen Produksi
Pengertian Manajemen Produksi adalah penataan dari proses pengubahan bahan mentah menjadi produk atau jasa sehingga memiliki nilai jual. Dilansir dari UK Esays, Produksi bisa dikategorikan menjadi beberapa bagian berdasarkan teknik:
  • Produksi diambil dari bahan mentah langsung lalu diekstrak menjadi produk yang diinginkan. Seperti halnya ekstrak minyak yang dibuat untuk berbagai macam produk.
  • Memodifikasi produk baik secara kimiawi atau parameter mekanis tanpa mengubah atribut fisiknya. Misalnya, memanaskan bahan baku di suhu yang tinggi.
  • Produksi dengan cara merakitnya, seperti komputer atau mobil.

Pemahaman tentang pengertian manajemen produksi ini kerap dikesampingkan. Padahal, dari hal tersebut sebuah bisnis dapat melakukan efisiensi karena baian ini memerlukan dana yang banyak. Secara idealnya, bidang produksi harus melakukan beberapa hal diantaranya:
  • Meningkatkan produktivitas
  • Menerapkan simbiosis industri
  • Perlindungan karyawan
  • Menghilangkan material yang berbahaya

Memang, hal-hal diatas merupakan bagian yang paling banyak mengurang isi kantong. Belum lagi peraturan buruh, hukum yang berlaku serta hambatan lain yang berefek besar pada budgeting produksi. Untuk itu, penataan bagian produksi tidak hanya terbatas pada pembelian bahan baku murah, tapi pembentukan sistem dan pemanfaatan teknologi agar dapat bertahan dalam keadaan sulit.

Manajemen Produksi Menurut Para Ahli
Perlu diketahui bahwa manajemen produk merupakan bagian dari bidang manajemen (baca: Pengertian Manajemen) yang berperan dalam mengkoordinasikan beberapa kegiatan untuk mencapai tujuan. Menurut beberapa ahli yang menjelaskan pengertian Manajemen Produksi, sebagai berikut:

1. Irham Fahmi
Menurut pendapat Irham Fahmi, pengertian manajemen produksi adalah sebuah ilmu manajemen yang membahas secara menyeluruh bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan menggunakan ilmu dan seni yang dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai hasil produksi yang diinginkan.

2. Handoko
Menurut pendapat Handoko, pengertian manajemen produksi dan operasional adalah berbagai usaha pengelolaan secara optimal penggunaan semua sumber daya (faktor-faktor produksi); tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, dan lain sebagainya. Didalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa.

3. Sofyan Assauri
Menurut pendapat Sofyan Assauri, pengertian manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan berbagai sumber daya; sumber daya manusia, sumber daya alat, sumber daya dana, dan bahan, secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan sebuah barang atau jasa.

4. Heizer dan Reider
Menurut pendapat Heizer dan Reider, Manajemen produksi adalah rangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.

Fungsi Manajemen Produksi
Manajemen produksi, mereka tidak hanya melakukan proses produksi tapi melakukan berbagai hal lainnya. Menurut ahli Sofian Assauri, ada empat fungsi penting pada manajemen produksi, diantaranya:

1. Perencanaan
Perencanaan memiliki keterkaitan dan pengoganisasian kegiatan yang akan dilakukan dengan dasar waktu atau periode tertentu. Dengan membuat perencanaan yang baik maka akan meminimalisir biaya produksi sehingga perusahaan bisa menentukan harga yang sehat dan meraih untung yang besar.

2. Proses Pengolahan
Proses pengolahan ini adalah metode atau teknik yang digunakan untuk mengolah masukan (input). Dalam pelaksanaannya, proses ini sangat penting untuk pemanfaatan sumber daya secara maksimal dan efisien.

3. Jasa Penunjang
Jasa penunjang ini merupakan saran yang diperlukan untuk penetapan dan metode yang digunakan agar proses pengolahan bisa dilakukan secara efektif dan efisien. Jasa penunjang diperlukan guna membantu perusahaan bersaing secara sehat dengan meningkatkan produksi dan hasil yang berkualitas.

4. Pengendalian/Pengawasan
Ini adalah fungsi untuk menjamin pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan. Dengan begitu, maksud dan tujuan dalam menggunakan dan pengolah masukan (input) dapat dilaksanakan dengan baik.

Dari peran manajemen produksi ini dampaknya sangat besar meski pada bisnis skala kecil. Saat menajemen produksi dilakukan dengan tepat, maka kemungkinan biaya produksi mampu ditekan.

Hal ini juga penting untuk melihat apakah sumber daya yang dimiliki benar-benar efektif. Dari kerjasama antara beberapa bidang juga sangat diperlukan terutama bidang operasional yang nanti besentuhan dengan konsumen secara langsung.

Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Jika dilihat dari cara mengambil kebijakan utama dan keputusan, ada tiga macam didalam ruang lingkup manajemen produksi:

1. Ruang Lingkup berkaitan dengan Desain
Ini termasuk keputusan jangka panjang dalam manajemen produksi. Mengapa demikian? Sebab, dalam keputusan ini meliputi; penentuan desain produk yang akan dibuat, lokasi dan tata letak pabrik, desain kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, desain metode dan teknologi pengolahan, desain organisasi perusahaan, dan desain job description dan job spesification.

2. Ruang Lingkup berkaitan dengan Tranformasi
Ini termasuk keputusan yang sifatnya jangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis dan operasional. Kebijakan ini meliputi gilir kerja atau shift, jadwal produksi, anggaran produksi, jadwal penyerahan ke sub-sistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produk.

3. Ruang Lingkup berkaitan dengan Perbaikan
Kebijakan ini bersifat berkesinambungan. Oleh karena itu, kebijakan ini dilakukan secara rutin dan berkala. Berikut beberapa kegiatan diantaranya, perbaikan secara kontinu terhadap mutu keluaran, keefektifan dan keefisienan sistem, kapasitas, dan kompetensi dari pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan produk.

Aspek-Aspek Manajemen Produksi
Untuk menghasilkan barang produk yang sesuai, maka diperlukan beberapa tahapan penting dalam proses produksi. Berikut ini adalah tahapan dan aspek di dalam Manajemen Produksi, diantaranya:

1. Perencanaan Produksi
Tujuan dari perencanaan produksi adalah agar proses produksi yang dilaksanakan berjalan secara sistematis. Berikut beberapa keputusan yang berhubungan dengan perencanaan produksi, sebagai berikut:
  • Jenis barang
  • Bahan Baku
  • Kualitas brang
  • Kuantitas barang
  • Pengendalian produksi

2. Pengendalian Produksi
Pengendalian atau kontrol produksi ini sangat diperlukan, agar proses produksi berjalan sesuai dengan perencanaan yang ditentukan dengan biaya yang optimal. Berikut beberapa kegiatan dalam pengendalian produksi, sebagai berikut:
  • Membuat perencanaan
  • Menyusun jadwal kerja
  • Mnentukan target market produk

3. Pengawasan Produksi
Tujuan dari pengawasan produksi adalah agar hasil produksi sesuai dengan yang diharapkan, tepat waktu serta biaya yang optimal. Berikut beberapa kegiatan pengawasan produksi, sebagai berikut:
  • Menetapkan kualitas barang
  • Membuat standar barang
  • Pelaksanaan produksi sesuai jadwal

Bagaimana Caranya Agar Produksi Berjalan Efektif?
Dikutip dari Valleysierrasbdc.com, setelah kita memahami pengertian manajemen produksi itu sendiri. Langkah selanjutnya adalah melakukan planning produksi. Proses produksi meliputi pengaturan, pengendalian, dan optimasi pekerjaan dan beban kerja.

Membuat jadwal, yang digunakan untuk mengoperasikan mesin, pendanaan, sumber daya, proses produksi, dan pembelian material. Penjadwalan (scheduling) ada dua macam, diantaranya:
  • Forward scheduling
  • Backward scheduling

Kesimpulan
Manajemen produksi adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian kegiatan fungsi produksi. Hal ini menggabungkan dan mengubah berbagai sumber daya yang digunakan dalam subsistem produksi organisasi menjadi produk bernilai tambah secara terkendali sesuai kebijakan organisasi.

Tujuannya adalah untuk menghasilkan layanan barang dengan kualitas dan kuantitas yang tepat pada waktu dan biaya produksi yang tepat.

Kualitas produk yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Namun, kualitas yang tepat belum tentu kualitas terbaik lho. Hal ini ditentukan oleh biaya produk dan karakteristik teknis yang sesuai dengan persyaratan spesifik.

Pebisnis harus menghasilkan produk dalam jumlah yang tepat juga. Tapi, jika mereka diproduksi melebihi permintaan, maka modal akan ditutup dalam bentuk inventaris dan jika kuantitas diproduksi dibawah permintaan dapat menyebabkan kekurangan produk.

Ketepatan waktu pengiriman inilah yang menjadi parameter penting untuk menilai efektivitas departemen produksi. Jadi, mereka harus membuat pemanfaatn sumber daya input yang optimal untuk mencapai tujuannya.

Biaya produksi akan ditetapkan sebelum produk benar-benar diproduksi. Oleh sebab itu, semua upaya harus dilakukan untuk menghasilkan produk dengan biaya yang ditetapkan sebelumnya. Sehingga dapat mengurangi variasi antara biaya aktual dan standar.

Demikian penjelasan tentang Pengertian Manajemen Produksi, Fungsi, Ruang Lingkup, dan Aspek-Aspeknya.
... ...