-->
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perdagangan Internasional: Pengertian, Dampak, Jenis, dan Manfaat

Perdagangan-Internasional-Pengertian-Dampak-Jenis-dan-Manfaat

Perdagangan Internasional merupakan hal yang umum terjadi. Dikarenakan tak ada satu pun negara yang sanggup untuk memenuhi semua kebutuhan penduduknya sendiri, sehingga perdagangan internasional ini adalah sebuah keniscayaan.

Secara umum, Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan suatu negara akan barang dan jasa yang tidak dapat dihasilkan di dalam negeri karena faktor-faktor tertentu.

Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah memungkinkan sebuah negara-negara untuk menjangkau pasar dan mengakses barang dan jasa yang mungkin tidak tersedia di dalam negeri.

Hasil dari perdagangan internasional itu sendiri adalah pasar menjadi lebih kompetitif. Sehingga menghasilkan harga yang lebih kompetitif dan bisa menjual produk yang lebih terjangkau ke konsumen.

Memahami Ekspor dan Impor

Dilansir dari laman Kemdikbud, perdagangan internasional merupakan aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lainnya atas dasar kesepakatan bersama.

Nah, Aktivitas menjual barang dari dalam negeri ke luar negeri disebut ekspor. Namun, sebaliknya dengan impor yakni aktivitas menjual barang dari luar negeri ke dalam negeri.

Istilah perdagangan internasional ini yakni produk yang dijual ke pasar global disebut ekspor, dan produk yang dibeli dari pasar global disebut impor.

Perdagangan-Internasional-Pengertian-Dampak-Jenis-dan-Manfaat_1

Kegiatan impor dan ekspor ini dicatat di bagian transaksi berjalan di neraca pembayaran suatu negara. Dari perdagangan global tersebut memungkinkan negara-negara kaya untuk menggunakan sumber daya seperti tenaga kerja, teknologi, atau modal dengan lebih efisien.

Misalkan, negara lain yang ada sumber daya alam yang melimpah namun tidak bisa mengolahnya. Jadi, semakin maju sebuah negara, semakin efisien pula mereka memproduksi barang.

Dalam perdagangan internasional, mereka mungkin menjualnya lebih murah daripada negara lain. Hal itu merupakan salah satu prinsip dalam perdagangan internasional.

Namun, jika suatu negara tidak dapat secara efisien memproduksi suatu barang, maka negara tersebut dapat memperolehnya dengan berdagang dengan negara lain yang dapat memproduknya alias impor barang. Biasanya disebut sebagai spesialisasi dalam perdagangan internasional.

Misalnya saja, Inggris, dan Portugal secara historis diuntungkan dengan spesialisasi dan perdagangan sesuai dengan keunggulan komparatif mereka.

Negara Portugal mempunyai banyak kebun anggur dan dapat membuat anggur dengan biaya rendah dan Inggris dapat membuat kain wol dengan lebih murah karena padang rumput penuh dengan domba.

Inggris juga bisa memproduksi anggur, tapi karena ladangnya terbatas dan teknologinya belum semaju Portugal, hasil anggur yang diproduksinya tentu akan lebih mahal.

Perdagangan-Internasional-Pengertian-Dampak-Jenis-dan-Manfaat_2

Hal ini juga berlaku untuk Indonesia, yang dimana Indonesia memiliki keunggulan komoditas ekspor berupa minyak sawit, batu bara, kopi, karet, dan komoditas lainnya.

Dalam hukum perdagangan internasional adalah semakin murah dan semakin bagus kualitas barang atau jasa, maka akan semakin besar pula suatu negara melakukan ekspor. Apabila produsen di suatu negara tidak memiliki keunggulan absolut, maka mereka tidak akan pernah mengekspor apa pun.

Manfaat Perdagangan Internasional

Dilansir dari laman Gramedia Blog, berikut ini adalah manfaat dari perdagangan internasional:

1. Menaikkan Devisa Negara

Bagaimana caranya untuk menaikkan devisa negara? Dengan pertukaran perdagangan dengan cara mengimpor maupun mengekspor barang yang ada di dalam ke luar negeri dan begitu juga sebaliknya. Jika devisa negara meningkat, maka akan menyebabkan beberapa hal ini.

2. Pertumbuhan Ekonomi

Manfaat dari perdagangan internasional yakni dengan menggenjot pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan melalui faktor produksi milik warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar negeri. Namun, warga negara yang tinggal di dalamnya maupun di luar negara tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya faktor produksinya saja.

3. Mempengaruhi Stabilitas Harga Barang Ekspor

Stabilitas harga barang ekspor yang dimaksud adalah cara pemerintah mempertahankan harga ketika terjadi fenomena inflasi yang mulai meninggi. Inflasi itu sendiri merupakan peningkatan ketersediaan uang, sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga barang.

4. Eksistensi Tenaga Kerja

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kelancaran dari tindakan yang berhubungan dengan pengadaan barang dan jasa.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat membuat perusahaan pengekspor akan menerima banyak pesanan, sehingga perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja tambahan agar dapat menyelesaikan pesanan permintaan konsumen.

Penambahan tenaga kerja ini, maka perusahaan tersebut juga membuka lapangan kerja baru yang dapat menyebabkan berkurangnya angka pengangguran di negara tersebut, sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak.

5. Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain

Manfaat dari perdagangan internasional adalah sebagai pemenuhan kebutuhan terutama yang belum bisa diproduksi di dalam negeri.

Dengan kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak memiliki barang maupun jasa yang diinginkan menjadi terpenuhi.

Misalnya, Indonesia adalah salah satu negara di Asia yang mengolah kedelai menjadi tempe. Hal ini berbeda dengan negara di Eropa maupun Amerika.

Dengan menjalin kerja sama dengan negara-negara di Eropa maupun Amerika, negara tersebut dapat memnuhi kebutuhan pangan nabatinya, yakni kedelai yang diolah menjadi tempe dan begitu juga sebaliknya.

Perdagangan internasional ini dilakukan dan disetujui oleh kedua negara yang bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan yang ada di negara lain, ketika negara tersebut tidak dapat memproduksi kebutuhan yang dimaksud. Ada faktor tertentu mengapa tak dapat memproduksi kebutuhan tersebut, salah satunya adalah iklim negara yang berbeda-beda.

6. Memperoleh Keuntungan Internal dan Eksternal

Dalam kebijakan perdagangan internasional adalah memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan secara internal maupun eksternal. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, negara tidak akan bisa untuk memenuhi kebutuhan penduduknya apabila  negara tersebut tidak melakukan kerja sama dengan negara lain dan hanya mengandalkan dana atau anggaran dari pajak saja.

Untuk memenuhi kebutuhan penduduknya, negara akan berusaha meraih keuntungan yang dapat diperoleh melalui persetujuan kerja sama perdagangan internasional antar negara.

Dari keuntungan internal yang dimaksud adalah keuntungan yang dapat memiliki oleh sebuah perusahaan, misalnya seperti keuntungan yang didapatkan melalui banyaknya pesanan permintaan barang atau jasa dari luar negeri.

Sementara itu, keuntungan eksternal adalah keutnungan spesialisasi yang diperoleh melalui fungsi dalam yang digunakan untuk mempertinggi keefetifan penggunaan faktor produksi.

7. Memperluas Pasar

Tujuan dari perdagangan internasional ini adalah agar sebuah perusahaan yang ada dalam negara tersebut dapat menjalankan mesin produksinya secara maksimal dan dapat menjual stock produknya tanpa perlu mengkhawatirkan kelebihan produksi yang dapat mengakibatkan turunnya harga produk maupun jasa yang dijual.

8. Transfer Teknologi

Dalam perdagangan internasional ini juga dilakukan demi memperoleh keuntungan dalam hal teknologi modern yang tidak bisa atau belum diproduksi atau diperoleh dari dalam negeri, sehingga membutuhkan kerja sama dengan negara lain.

Transfer teknologi modern ini dapat berupa mesin maupun vaksin, Indonesia sendiri belum bisa memproduksi dan menguji keefektifan dari vaksin untuk virus Covid-19, sehingga negara lain memberikan vaksin untuk Indonesia.

Jenis Perdagangan Internasional

1. Ekspor dan Impor (Exim)

Ekspor impor (exim) ini menjadi kegiatan perdagangan jenis tersebut yang sering dilakukan semua negara. Ada dua cara ekspor yakni ekspor biasa melalui ketentuan yang berlaku dan ekspor tanpa L/C yang dimana barang dikirim melalui izin departemen perdagangan.

2. Barter

Barter atau yang biasa disebut tukar menukar ini masih sering dilakukan di beberapa negara. Biasanya barter yang dilakukan yaitu direct barter, switch barter, counter purchase dan bay back barter.

3. Konsinyasi

Penjualan dengan cara pengiriman barang ke luar negeri yang dimana belum terdapat pembeli tertentu di luar negeri. Untuk penjualannya bisa dilaksanakan melalui pasar bebas atau bursa dagang dengan kegiatan lelang.

4. Border Crossing

Ada dari dua negara yang berdekatan dengan tujuan untuk memudahkan penduduknya saling melakukan transaksi jual-beli. Bentuk-bentuk dari perdagangan internasional ini sebagai berikut:
  • Perdagangan Bilateral
  • Perdagangan yang dilakukan antar negara
  • Perdagangan Regional
  • Perdagangan yang dilakukan oleh beberapa negara dalam satu kawasan, contohnya ASEAN.
  • Perdagangan Multiteral
  • Perdagangan antar negara yang tidak dibatasi suatu kawasan
... ...