-->
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alasan Vivo Tingkatkan Produksi Smartphone di Indonesia

Karyawan cek unit ponsel di lini produksi Vivo Indonesia

Masmalven.com - Vivo menyatakan akan menambah kapasitas produksi ponsel di Indonesia, dari ratusan ribu unit menjadi jutaan unit. Kenaikan permintaan terhadap smartphone Vivo di Indonesia menjadi alasan tersendiri vendor smartphone untuk menambah kapasitas produksinya.

Kenaikan angka pangsa pasar Vivo juga menjadi indikasi meningkatnya minat konsumen pada smartphone Vivo.

Dari laporan dua firma riset internasional, Canalys dan IDC. "Ekspansi pabrik untuk meningkatkan kapasitas produksi, Vivo melakukannya sebagai jawaban atas tantangan demand produk yang semakin tinggi," ujar Senior Brand Director Vivo Indonesia Edy Kusuma, waktu dihubungi Kompas.

Kapasitas produksi pabrik Vivo di Indonesia pada 2019 ini diklaim telah mencapai ratusan ribu unit. Sementara itu, dengan ekspansi pabrik dan karyawan, target produksi pada tahun 2020 dikatakan mencapai jutaan unit.

Pabrik Vivo di Indonesia sendiri berada di Cikupa, Tangerang, Banten yang dibangun sejak 2016. Pabrik itu menjadi salah satu dari tiga pabrik Vivo terbesar di dunia, selain China dan Komponen Dalam Negeri (TKDN), misalnya Vivo S1 Pro produksinya diklaim mencapai 32 persen.

Seperti yang disebutkan diatas, peningkatan kapasitas produksi itu sudah menjawab permintaan pasar yang terus meningkat. Dua firma riset pasar, Canalys dan IDC menyebut bahwa pengiriman smartphone Vivo di Indonesia mengalami peningkatan.

Riset Canalys Pulse Market Smartphone in Q3 2019, pengiriman smartphone Vivo naik sebesar 74 persen, dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.

Vivo juga tercatat telah melakukan pengiriman ponsel 1,9 juta unit pada kuartal III tahun ini. Pada kuartal III-2018 sebelumnya, jumlah pengiriman ponsel Vivo di Indonesia adalah 1,1 juta unit.

Firma riset IDC menempatkan Vivo di peringkat ke-2 dari lima vendor smartphone di Indonesia sebagai penguasa pasar Indonesia pada kuartal tiga 2019.

Vivo berhasil mengungguli Samsung dan hanya berada pada satu peringkat di bawah Oppo. Produsen ponsel ini mendapat kenaikan pangsa pasar sebesar 5,8 persen dari 17 persen pada kuartal II-2019 menjadi 22,8 persen di kuartal tiga tahun ini.

Jika merujuk pada data year on year, pengiriman ponsel Vivo di Indonesia tercatat naik hingga dua kali lipat atau lebih dari 100 persen. Pada kuartal III-2018 lalu, IDC mencatat pangsa pasar Vivo di Indonesia berdasarkan jumlah pengiriman sebesar 11 persen.

Kini pada kuartal III-2019, pangsa pasar Vivo di Indonesia mencapai 22,8 persen. Kenaikan permintaan smartphone Vivo antara lain dipicu oleh jumlah seri smartphone yang terus bertambah.

Pada 2018 lalu, Vivo hanya memiliki dua seri ponsel di Indonesia yakni V-series dan Y-series. Namun, pada 2019 ini, Vivo sudah meluncurkan lini Z-series dan S-series dengan segmentasi anak muda.

Selain ekspansi pabrik dan penambahan karyawan, Vivo juga mengklaim bakal meningkatkan kualitas purna jual unit yang lebih baik.

"Sertifikasi Global sebagai standar produksi Vivo yang bukan hanya membuat Vivo dapat menghadirkan produk yang dibuat di Indonesia. Tapi, juga memiliki kualitas yang teruji dengan jaminan purna-jual yang terus kami tingkatkan," ujar Edy Kusuma.
... ...